5 Resiko Menjadi Mahasiswa Teknik Informatika

Teknik Informatika merupakan salah satu program studi yang paling diminati. Bagaimana tidak? Pesatnya perkembangan teknologi informasi, membuat para pelaku bisnis digital atau startup berlomba–lomba menjadi yang paling baik dan terdepan. Buktinya sudah banyak suatu sistem baik berbasis web ataupun aplikasi mobile ada di sekeliling kita.

Mulai dari order ojek via online, pemesanan tiket kereta dengan aplikasi, pesan hotel lewat web, dan masih banyak lagi. Sebenarnya banyak alasan mengapa setelah lulus SMA atau SMK memilih program studi ini. Mulai dari minat dan bakat, prospek kerja yang menjanjikan, permintaan orang tua, dan alasan–alasan lainnya.

Namun, kamu harus tahu, bahwa masih banyak orang yang sok tahu dengan program studi ini. Sehingga mereka menilai program studi ini dengan asal–asalan. Memang apa saja yang orang katakan tentang program studi yang digrandrungi ini dan menjadi penderitaan bagi mahasiswanya? Berikut ulasannya.

1. Anak IT ya? Bisa bantu perbaiki laptopku?

Banyak orang menilai salah satu yang dipelajari saat menjadi mahasiswa teknik informatika adalah memperbaiki suatu piranti komputer. Namun apakah benar ini yang dipelajari mahasiswa IT? Hal tersebut merupakan salah besar. Selama menjadi mahasiswa IT belum pernah penulis bongkar pasang apalagi mempelajari bagaimana cara memperbaikinya.

Tidak tahu mulai dari mana salah kaprah ini, namun pada kenyataanya ini sudah melekat di kepala masyarakat luas bahwa jika mahasiswa teknik informatika kedepannya menjadi tukang servis komputer.

[promotion_banner id=”595416″ title=”Promo Belanja Online, Kode Voucher Toko Online, Diskon, dan Kupon” image_url=”https://content.shopback.com/id/wp-content/uploads/2017/12/07175402/promo-belanja-online.jpg”]

2. Hati-hati sama anak IT, nanti akun sosial mediamu di-hack lho!

Memang sebagian kampus yang memiliki program studi ini menawarkan mata kuliah kemanan jaringan. Baik itu mata kuliah wajib maupun mata kuliah pilihan. Oleh sebab itu tidak semua kenal tentang apa itu keamanan jaringan. Tapi mahasiswa yang mengambil mata kuliah keamanan jaringan pun kadang juga tidak terlalu paham dengan mata kuliah ini.

Mengapa bisa demikian? Jika kamu tahu, seorang hacker merupakan seorang yang cerdas, tidak semua orang bisa memahami algoritmanya. Selain itu ada undang- undang ITE yang sudah diatur, sehingga anak IT yang bisa melakukan aktivitas hacking pun tidak akan semena – mena melakukannya.

3. Ngapain kuliah di IT? Mubazir, mending belajar sendiri saja

Jika mendengar kalimat ini, penulis bisa jadi sangat marah atau sangat sedih. Mengapa? Mereka yang mengatakan demikian, sebenarnya tidak tahu apa itu program studi Teknik Informatika. Mereka menganggap yang dipelajari pada program studi ini hanya memperbaiki perangkat komputer, mengetik, membuat design gambar, dan hanya sebatas menjadi pengguna komputer yang memang bisa dipelajari sendiri.

Tapi pada kenyataanya yang dipelajari mahasiswa IT dengan ekspektasi masyarakat sangatlah berbeda. Pada tingkat awal kamu akan dihadapkan dengan mata kuliah matematika yang tidak hanya satu cabang ilmu matematika saja. Ada kalkulus, matematika diskret, aljabar linear, dan statistika. Belum lagi berbagai macam mata kuliah programming, jaringan, dan perancangan perangkat lunak. Sekedar informasi saja, ilmu–ilmu tersebut jika dipelajari sendiri membuat pusing kepala. Percaya deh.

4. Wah anak IT! Jago desain nih!

Bagi sebagian mahasiswa IT tidak bisa menggunakan corel draw atau aplikasi design lainnya, ini sangat menjengkelkan. Banyak masyarakat yang berfikir mahasiswa IT belajar design grafis. Pada kenyataannya hal ini merupakan kesalahan besar. Tidak ada mata kuliah design grafis di program studi teknik informatika.

Program studi ini sering disamakan dengan program studi desain komunikasi visual atau program studi yang mempelajari tentang seni. Program studi ini termasuk dalam ilmu pasti, dimana logika dan nalar benar–benar dibutuhkan.

Lalu bagaimana dengan mahasiswa IT yang jago mendesain? Sering sekali ini kalimat tadi menjadi serangan untuk mahasiswa IT yang mengatakan tidak bisa design. Jawabannya sama dengan fakta pertama, mereka bisa karena mereka belajar sendiri. Jika kita berpikir luas, banyak juga mahasiswa non IT seperti akuntansi, teknobiologi, ilmu hukum jago design juga lho. Mereka tidak mempelajarinya pada saat kuliah, tapi mereka bisa karena mereka belajar sendiri.

5. Enak ya jadi mahasiswa IT, bisa belajar main game

Coba pikirkan, untuk apa game dipelajari saat kuliah? Sebaliknya jika mata kuliah pembangunan dan pengembangan game itu justru ada. Memang sebagian kampus membuatnya menjadi mata kuliah pilihan maupun mata kuliah wajib. Tapi mata kuliah ini bukan belajar membuat game ya, tapi bagaimana merancang, membangun, dan mengembangkan sebuah game.

0 Response to "5 Resiko Menjadi Mahasiswa Teknik Informatika"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel